Tuesday, December 29, 2009

Pendaki gunung

Mendaki gunung bukan pekerjaan mudah namun hanya bermodalkan fisik kuat semua orang bisa mendaki gunung dan tiba dipuncak, justru pekerjaan terberat terberat adalah menjadi seorang pendaki.
Menjadi seorang pendaki tidak hanya membutuhkan fisik kuat dan mental baja melainkan juga ETIKA dan PENGETAHUAN.

ETIKA
Etika seorang pendaki terangkum dalam 3 peraturan tak terikat yaitu: "Jangan tinggalkan apapun selain jejak, Jangan bunuh apapun selain waktu dan jangan ambil apapun selain gambar". Plus satu aturan dasar yaitu "Kantong paha sebelah kanan merupakan tempat sampah pribadi".

Etika ini bukan layaknya hukum yang memaksa dan mengikat sehingga hati nurani dan kepekaan diri yang menjadi lebih dominan. Tidak ada hukuman bagi seorang mendaki gunung yang meninggalkan sampahnya digunung dan tidak ada hukuman bagi seorang mendaki gunung yang memetik bunga sehingga jangan heran bila gunung semakin hari semakin tak terawat.

Pernah ada pernyataan  "bila gunung ingin bersih jangan biarkan seseorangpun mendakinya" menandakan etika ini semakin memudar di kalangan para penikmat gunung dan dapat ditebak semakin banyak sampah kotor digunung.

Rita-Rubi Hartland menyanyikan lagu yang berjudul PECINTA ALAM di era tahun 90-an hanya untuk mengingatkan kepada mereka yang melupakan arti mencintai alam, untuk download lagu PECINTA ALAM klik aja disini

Etika ini seharusnya menjadi pegangan baik bagi mereka yang berniat ingin mendaki gunung, siapapun mereka.


PENGETAHUAN
 Pengetahuan yang mutlak harus dimiliki seorang pendaki adalah materi tentang MOUNTAINEERING, pengetahuan ini sebenarnya dibagi 3 kategori namun yang paling pas untuk diterapkan di Indonesia karena dominasi gunung hutannya dan hanya satu gunung salju di papua adalah HIKING.

Pengetahuan hiking tidak hanya berdiri sendiri melainkan dilengkapi dengan pengetahuan tentang SURVIVAL, dan P3K. Pengetahuan survival dan P3K menjadi penting karena kegiatan alam bebas merupakan kegiatan beresiko tinggi sehingga bagi mereka yang berencana mendaki minimal memiliki pengetahuan dasar dari ketiga ilmu ini, hiking, survival dan P3K.

Seabrek pengetahuan untuk mendaki gunung menjadikan kegiatan mendaki gunung merupakan dasar dari kegiatan alam bebas lainnya. Inilah sebabnya sekolah alam bebas dan organisasi pecinta alam (selanjutnya dibaca OPA) menjadikan pendakian gunung materi utama dan dasar. Penerimaan peserta kursus maupun anggota baru OPA menjadi bukti bila kegiatan mendaki gunung adalah pondasi sebuah pendidikan mereka.

Namun yang menjadi kendala bagi seorang pendaki adalah tidak adanya organisasi induk pendaki gunung atau pecinta alam. Hal ini berimbas kepada perkembangan materi mountaineering dan tentu saja regulasi siapa yang berhak mengajar (baca: instruktur).
Mengapa ini penting? untuk saat ini banyak menjamur OPA namun sapa yang bisa menjamin kemampuan pemberi materinya kepada para anggota muda mereka bila tidak ada standar instruktur yang pasti? Imbasnya apa, terlalu banyak pendaki yang mendapat ilmu setengah-setengah sehingga mereka menerapkan setengah ilmu mereka dan hasilnya? berita tentang orang hilang di gunung pada surat kabar dan tentu saja alam yang makin merusak.

Hal yang berbeda terjadi pada cabang kegiatan alam bebas lainnya. Arung jeram memiliki Federasi Arung Jeram Indonesia disingkat FAJI, panjat tebing dan dinding memiliki Federasi Panjat Tebing Indonesia disingkat FPTI, Selam memiliki Persatuan Olah Selam Seluruh Indonesia atau disingkat POSSI, susur gua atau dikenal dengan sebutan caving berusaha untuk memiliki induk organisasi.

Korelasi pengetahuan, organisasi induk dan kerusakan alam memang tidak langsung  terasa namun bukan berarti bisa diacuhkan karena taruhannya adalah kerusakan alam akibat terlalu banyak orang sembrono yang mendaki gunung.


SOLUSI
Mudah bagi seseorang mendaki gunung tapi susah menjadi seorang pendaki menjadi tugas bagi setiap orang yang mengakui dirinya mencintai alam.

Solusi sederhana adalah setiap penggiat alam bebas harus memiliki etika dan sampaikan kepada mereka tindakan yang benar saat mendaki.

4 comments:

  1. Pendaki gunung sahabat alam sejati
    Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahn
    Memproklamirkan dirimu pencinta alam
    sementara maknanya belum kau miliki

    ReplyDelete
  2. lho? kan dah lama ada Federasi Mountaineering Indonesia (FMI)?....serach lagi dah buat nambah perbendaharaan......Salam Lestari!

    ReplyDelete
  3. Federasi Mountaineering Indonesia gak mengikat sifatnya, setahuku. Jadinya banyak yang berada dibawahnya..

    Simpelnya aja POSSI atau FAJI mengikat, jadi semua harus menjadi anggota dibawahnya..

    ReplyDelete

Jangan malu-malu tinggalkan pesan anda:

contact us

HUBUNGI KAMI

Alamat kami di:
Jl. Sedayu Sawo Raya no 19 Bangetayu Timur, Semarang
(024) 70032247

Email:
diponegoroadventure@gmail.com

Diponegoro Adventure